SETTING BIOS
Pengertian BIOS ( Basic Output Input System )
BIOS sering disebut sebagai miniatutr dan suatu system opereasi yang dikhususkan untuk komunikasi low-level pada hardware. BIOS adalah suatu kode software yang ditanam di dalam suatu system computer.
Fungsi BIOS yaitu,;
– Untuk memberi informasi visual pada saat computer dinyalakan
– Memberi akses ke keyboard
– Memberi akses komunikasi secara low-level diantara komponen hardware
BIOS merupakan suatu chip yang diisi dengan cara elektromagnetis ( pencahayaan ). BIOS pada umumnya disimpan dalam chip EPROM ( Eraser Programmable ROM ) atau EEPROM ( Electronical Erasable ROM ), sehingga teknologi saat iniBIOS dapat di update ( flashing ).
Komponen inti dalam BIOS ,;
1. Program BIOS Set-up yang memungkinkan pengguna untuk mengubah konfigurasi computer sesuai denagn keinginan.BIOS menyembunyiakan detail-detail cara pengaksesan perangkat keras yang cukup rumit apabila dilakukan secara langsung.
2. Driver untuk perangkat keras dasar, seprti video adaptor, perangkat input, prosesor beberapa perangkat lainnyauntuk system operasi dasar 16-bit.
3. Program Boatstraper Utama yang memungkinkan computer dapat melakukan proses booting kedalam system opersasi yang terpasang.
UPDATE BIOS
Sebelum tahun 1990, BIOS berada dalam chip ROM dan tidak bias diubah. Seiring denagn kompleksnya system dan juga kebutuhan akan “bias di upgrade” maka sekarang BIOS firmware disimpan didalam EEPROM atau flash memory device yang dapat dengan mudah di upgrade isinya oleh user.
Langkah-langkah meng upgrade BIOS ;
1. Kenali produsen pembuat BIOS pada computer anda. Jangan sampai anda melakukan update BIOS yang berbeda
2. Download BIOS terbaru dari situs produsen tersebut
3. Anda menggunuakan disket untuk mengcopy semua file yang telah di download. Gunakan system DOS dengan cara ( format a:/s )sehingga dapat digunakan untuk proses booting.
4. Booting computer dengan menggunakan disket computer yang telah diisi file download. Setelah masuk ke system DOS, jalankan program flash untuk proses update.
SETTING BIOS
Pilihan didalam BIOS yang pada umumnya dibagi didalam beberapa katergori, diantaranya ; Standart CMOS, BIOS Features,Power management,dll. Setiap kategori terdiri dari option-option pilihan , misalnya ;
– Standart CMOS Setup ; kongfigurasi hardware yang paling dasar seperti date, time, hd, drive, video.
– BIOS Feature Setup ; Konfigurasi untuk tingkat lanjutan seperti virus warnig,CPU internal, Exernal cache,dll
– Advance Chipshet Feature ; .pilihan untuk mengoptimalkan bagi yang expert dan profesionalitas, ada DRAM timing,CAS latency, SDRAM cycle length, AGP aperture, AGP mode.
– Intergrated Peripheral ; mengendalikan fungsi-fungsi tambahan pada motherboard seperti port serial maupun parrel.
– Pnp/ PCI Configurations ; sebaiknya pilih semua konfigurasi pada pilihan auto , kecuali port USB atau grafik 3D yang sering membuat masalah.
– Load BIOS Default & Load SETUP Default ; untuk mengembalikan fungsi secara standart sebelum diubah-ubah.
– Power management Setup ; semakin canggih mekanisme penghematan enregi, semakin membingungkan pilihannyamanajemen power-nya.
Cara ujtuk mengoptimalkan setting BIOS ;
1. Untuk mendapatkan settingan BIOS ynag baik gunakkan auto
2. Quick Power on Self Test pilihan Enable
3. Boot Virus Dection. Pilihan disable
4. Internal dan External Chace pilihan Enable
5. Port Ide yang tidak terpakai pilihlah Disable
6. AGP Aperture Size pilihlah dari jumlah setengah RAM
7. AGP Fast Writer pilihlah Enable
8. Boot Sqyence agar cepat pilihlah dari booting dari hardisk
9. Boot Up Floppy Seek pilihlah Disable
10. CPU Speed dihasilkan dari perkalian antara clock dan multiplier